Kamis, 15 April 2010

agama 10

FUNGSI AGAMA BAGI MASYARAKAT


FUNGSI AGAMA BAGI MASYARAKAT

Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, manusia sering dihadapkan pada ketidakberdayaannya dalam menghadapi setiap masalah yang selalu timbul. Karena ketidakberdayaannya manusia cenderung lari kepada agama dalam mencari penyelesaian masalahnya. Manusia umumnya mempercayai kekuatan agama dapat memberi pertolongan dan perlindungan kepadanya setiap saat dan berkelanjutan sekalipun kehidupan manusia di bumi telah berakhir. Kebutuhan akan agama dalam kehidupan sekarang ini semakin besar. Agama memegang peranan penting dalam mempengaruhi norma, perilaku, dan sikap hidup individu maupun masyarakat. Namun, terkadang kehidupan beragama dipertanyakan relevansi dan keberlanjutannya dalam modernitas dan kahidupan kekinian. Nilai-nilai keagamaan sekarang mengalami universalisme sehingga memperluas partisipasi dalam masyarakat kepada semua anggotanya. Agama diyakini menjalankan beberapa fungsi dalam masyarakat, seperti fungsi edukatif, fungsi penyelamatan, fungsi memupuk persaudaraan, fungsi pengawasan sosial, serta fungsi transformatif. Berikut ini akan dibahas masing-masing fungsi tersebut.

1. Fungsi edukatif
Fungsi edukatif merupakan salah satu tujuan utama agama. Melalui pembimbing, ketua, dan pemimpinnya agama senantiasa memberikan pengajaran dan bimbingan pada umatnya agar selalu bersikap dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pengajarannya, agama selalu mendorong agar setiap individu selalu patuh dan taat serta mempraktekkan ajaran dan perintah sesuai dengan agamanya. Melalui kehidupan rohani agamnya, seseorang diajarkan agar dapat tumbuh dewasa dan mengembangkan kepribadian yang baik sejalan dengan aturan dan nilai-nilai keagamaannya. Dalam proses mengedukatif, unsur-unsur keagamaan telah mencakup ke dalam bidang politik. Beberapa landasan dan dasar pemikiran politis berpegang kepada agama, sehingga menyebabkan timbulnya perpaduan nilai keagamaan dan politik. Pengajaran juga dilakukan dengan melalui lembaga keagamaan baik yang bersifat formal seperti sekolah dan universitas maupun yang non formal seperti perkumpulan dan persekutuan. Atas peran edukatif ini, agama semakin dipandang sebagai suatu keharusan dalam tindakannya untuk memberikan konstribusi kepada masyarakat dalam bentuk pengajaran dan bimbingan.

2. Fungsi penyelamatan
Keselamatan dan keamanan hidup merupakan dambaan dan harapan semua makhluk hidup di dunia. Setiap orang selalu berusaha keras untuk mencari dan memperoleh keselamatan. Hal ini dilakukan dalam berbagai cara sesuai dengan keyakinan dan kecocokan masing-masing orang. Agama yang merupakan pegangan dan pedoman hidup manusia diyakini merupakan jaminan yang paling utama dalam memperoleh keselamatan. Melalui ajaran agama diajarkan dan disebutkan cara dan aturan yang harus dipatuhi, ditaati, dan dijalankan agar dapat memperoleh keselamatan. Apabila seseorang mematuhi dan yakin terhadap agama maka akan diberi keselamatan dan senantiasa mendapatkan perlindungan dari agama agar terhindar dari segala bentuk ancaman kehidupan seperti bencana, kecelakaan, dan lain-lain. Fungsi penyelamatan juga mencakup kehidupan manusia setelah berakhir di dunia dan harus memasuki dunia akhirat (keberlangsungan “eksistensi” manusia setelah meninggalkan kehidupan di bumi). Dengan menjalankan nilai-nilai keagamaan maka orang tersebut akan mendapatkan “tempat yang bahagia” setelah meninggal. Agar dapat memperolehnya, agama mengajarkan kepada umatnya agar selalu berbuat baik sesuai dengan perintah dan nilai-nilai agama sehingga perbuatan baik tersebut akan membawanya ke “tempat yang bahagia” sesuai dengan perbuatannya selama hidup di bumi. Agama juga dipercaya dapat mamberikan keselamatan kepada manusia melalui pengampunan dan penyucian atas dosa-dosa yang telah diperbuatnya. Dengan pertobatan dan kepercayaan terhadap unsur keagamaan maka akan diberikan jaminan keselamatan dan pengampunan bagi mereka yang berniat tulus dan sungguh-sungguh bertobat.

3. Fungsi memupuk persaudaraan
Agama bersifat universal dan penganutnya terdapat dimana-mana di belahan dunia manapun dan penganutnya berasal dari latar belakang sosial yang berbeda, suku, ras, warna kulit, gender, derajt sosial, pekerjaan, dan kasta yang berbeda-beda. Oleh karena itu, agama dapat dikatakan berfungsi memupuk rasa persaudaraan diantara sesama manusia dalam menjalin hubunga horizontal yang erat. Dalam kehidupan beragama setiap umat dengan latar belakang dan kebudayaan yang berbeda dapat bersatu dan bersama-sama menjalankan nilai-nilai keagamaan secara kontinyu dan konsisten. Meskipun mempunyai banyak perbedayaan prisnsip dan tingkat pengetahuan, dalam keagamaan hal itu bukan merupakan penghambat agar umatnya dapat berinteraksi dan melaksanakan ajaran keagamaan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak pertikaian dan perselisihan antar manusia dapat diselesaikan dengan adanya campur tangan dari agama sehingga pihak yang berselisih memahami manfaat dari pembelajaran agam dan dapat menghindari peritkaian

agama 9

AGAMA DI INDONESIA

Oleh: AsianBrain.com Content Team

Agama adalah satu prinsip kepercayaan kepada Tuhan yang harus di miliki setiap manusia, karena dengan beragama manusia bisa mengenal dirinya dan Tuhannya, dan dengan beragama manusia bisa tahu hak dan kewajibannya sebagi makhluk yang di ciptakan Tuhan.

Di Indonesia banyak di kenal bermacam-macam kepercayaan atau Agama, akan tetapi Agama yang diakui di Indonesia hanya ada lima, antara lain Islam, Kristen Protestan dan Katolik, Hindu, Buddha dan Kong Hu Cu.

A.Islam

Islam adalah Agama yang mengimani satu tuhan, Islam secara bahasa (secara lafaz) memiliki beberapa makna. Islam terdiri dari huruf dasar (dalam bahasa Arab): "Sin", "Lam", dan "Mim". Beberapa kata dalam bahasa Arab yang memiliki huruf dasar yang sama dengan "Islam", memiliki kaitan makna dengan Islam.

Islam secara bahasa adalah : Islamul wajh (menundukkan wajah), Al istislam (berserah diri), As salamah (suci bersih), As Salam (selamat dan sejahtera), As Silmu (perdamaian), dan Sullam (tangga, bertahap, atau taddaruj).

Secara istilah, Islam berarti wahyu Allah, diin para nabi dan rasul, pedoman hidup manusia, hukum-hukum Allah yang ada di dalam Al Qur'an dan As Sunnah, dan dia merupakan jalan yang lurus, untuk keselamatan dunia dan akhirat.

  1. Nama kitab suci Agama Islam : Al-Qur'an.
  2. Nama pembawa Ajarannya : Nabi Muhammad SAW
  3. Permulaan : Kurang/lebih 1400 tahun lalu.
  4. Nama tempat peribadatan : Masjid.
  5. Hari besar keagamaan : Muharram, Asyura, Maulud Nabi, Isra' Mi'raj, Nuzulul Qur' an, Idul Fitri, Idul Adha, dan Tahun Baru Hijriah.

B. Kristen Protestan dan Katolik

Kristen adalah sebuah kepercayaan yang berdasarkan pada ajaran, hidup, sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus Kristus atau Isa Almasih. Agama kristen ini meyakini Yesus Kristus adalah Tuhan dan Mesias, juru selamat bagi seluruh umat manusia, yang menebus manusia dari dosa. Mereka beribadah di gereja dan Kitab Suci mereka adalah Alkitab. Murid-murid Yesus Kristus pertama kali dipanggil Kristen di Antiokia

Protestan adalah sebuah mazhab dalam agama Kristen. Mazhab atau denominasi ini muncul setelah protes Martin Luther pada tahun 1517 dengan 95 dalil nya.

Kata Protestan sendiri diaplikasikan kepada umat Kristen yang menolak ajaran maupun otoritas Gereja Katolik.

Kata Katolik sebenarnya bermakna "universal" atau "keseluruhan" atau "umum" (dari ajektiva Bahasa Yunani (katholikos) yang menggambarkan sifat gereja yang didirikan oleh Yesus Kristus.

  1. Nama kitab suci Kristen Protestan dan Katolik : Injil.
  2. Nama pembawa Ajaranya : Isa / Yesus Kristus.
  3. Permulaan : Kurang/lebih 2.000 tahun lalu.
  4. Nama tempat peribadatan : Gereja.
  5. Hari besar keagamaan : Natal, Jumat Agung, Paskah, Kenaikan Isa Almasih, dan Pantekosta.

C. Hindu

Agama Hindu Adalah agama tertua di dunia yang masih bertahan hingga kini, Hindu dalam Bahasa Sanskerta artinya : Sanatana Dharma "Kebenaran Abadi", dan Vaidika-Dharma (Pengetahuan Kebenaran). Hindu adalah sebuah agama yang berasal dari anak benua India. Agama ini merupakan lanjutan dari agama Weda (Brahmanisme) yang merupakan kepercayaan bangsa Indo-Iran (Arya). Agama ini diperkirakan muncul antara tahun 3102 SM sampai 1300 SM.

  1. Nama kitab suci Hindu : Weda
  2. Nama pembawa Ajaran: -
  3. Permulaan : Masaprasejarah.
  4. Nama tempat peribadatan : Pura.
  5. Hari besar keagamaan : Nyepi, Saraswati, Pagerwesi, Galungan, dan Kuningan.

D. Buddha

Buddha dalam Bahasa Sansekerta adalah : Mereka yang Sadar, Yang mencapai pencerahan sejati. dari perkataan Sansekerta: "Budh", untuk mengetahui, Buddha merupakan gelar kepada individu yang menyadari potensi penuh untuk memajukan diri dan yang berkembang kesadarannya. Dalam penggunaan kontemporer, sering digunakan untuk merujuk Siddharta Gautama, guru agama dan pendiri Agama Buddha dianggap "Buddha bagi waktu ini". Dalam penggunaan lain, ia merupakan tarikan dan contoh bagi manusia yang telah sadar.

Penganut Buddha tidak menganggap Siddharta Gautama sebagai sang hyang Buddha pertama atau terakhir. Secara teknis, Buddha, seseorang yang menemukan Dharma atau Dhamma (yang bermaksud: Kebenaran; perkara yang sebenarnya, akal budi, kesulitan keadaan manusia, dan jalan benar kepada kebebasan melalui Kesadaran, datang selepas karma yang bagus (tujuan) dikekalkan seimbang dan semua tindakan buruk tidak mahir ditinggalkan).

  1. Nama kitab suci Buddha : Tri Pitaka.
  2. Nama pembawa Ajarannya : Sidharta Gautama.
  3. Permulaan : Kurang/lebih 2.500 tahun lalu.
  4. Nama tempat peribadatan : Vihara.
  5. Hari besar keagamaan : Waisak dan Katina.

E. Kong Hu Cu

Kong Hu Cu atau Konfusius, adalah seorang guru atau orang bijak yang terkenal dan juga filsuf sosial Tiongkok, terkadang sering hanya disebut Kongcu (Hanzi, hanyu pinyin: Kongfuzi?Kongzi) (551 SM - 479 SM). Filsafahnya mementingkan moralitas pribadi dan pemerintahan, dan menjadi populer karena asasnya yang kuat pada sifat-sifat tradisonal Tionghoa. Oleh para pemeluk agama Kong Hu Cu, ia diakui sebagai nabi.

  1. Nama Kitab suci Kong Hu Cu : -
  2. Nama Pembawa Ajarannya : Kong Hu Cu
  3. Permulaan : -
  4. Nama Tempat Ibadahnya : Klenteng/Vihara
  5. Hari besar Keagamaannya : Sembayang kepada arwah leluhur, Tahun Baru Imlek, Ca Go Mek, Twan Yang, Twan Yang, Hari Tangcik / Sembayang Ronde dll

agama 8

Agama

Agama adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan ajaran kebhaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan tersebut.

Kata "agama" berasal dari bahasa Sansekerta ?gama yang berarti "tradisi".[1]. Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.

Daftar isi [sembunyikan]
1 Beberapa pendapat
2 Definisi
3 Cara Beragama
4 Agama di Indonesia
5 Daftar agama-agama
5.1 Agama-Agama Utama Dunia
6 Catatan kaki
7 Referensi
8 Lihat pula
9 Pranala luar



[sunting] Beberapa pendapat
Dalam bahasa Sansekerta
Kata "agama" berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti "tradisi".
Dalam bahasa Sansekerta artinya tidak bergerak (Arthut Mac Donnell).
Agama itu kata bahasa Sansekerta (yaitu bahasa agama Brahma pertama yang berkitab Veda) ialah peraturan menurut konsep Veda (Dr. Muhammad Ghalib).
Dalam bahasa Latin
Agama itu hubungan antara manusia dengan manusia super (Servius)
Agama itu pengakuan dan pemuliaan kepada Tuhan (J. Kramers Jz)
Dalam bahasa Eropa
Agama itu sesuatu yang tidak dapat dicapai hanya dengan tenaga akal dan pendidikan saja (Mc. Muller dan Herbert Spencer).
Agama itu kepercayaan kepada adanya kekuasan mengatur yang bersifat luar biasa, yang pencipta dan pengendali dunia, serta yang telah memberikan kodrat ruhani kepada manusia yang berkelanjutan sampai sesudah manusia mati (A.S. Hornby, E.V Gatenby dan Wakefield)
Dalam bahasa Indonesia
Agama itu hubungan manusia Yang Maha Suci yang dinyatakan dalam bentuk suci pula dan sikap hidup berdasarkan doktrin tertentu (Drs. Sidi Gazalba).
Agama adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan ajaran kebhaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan tersebut (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1997)
Dalam bahasa Arab
Agama dalam bahasa arab ialah din, yang artinya :
taat
takut dan setia
paksaan
tekanan
penghambaan
perendahan diri
pemerintahan
kekuasaan
siasat
balasan
adat
pengalaman hidup
perhitungan amal
hujan yang tidak tetap turunnya
dll
Sinonim kata din dalam bahasa arab ialah milah. Bedanya, milah lebih memberikan titik berat pada ketetapan, aturan, hukum, tata tertib, atau doktrin dari din itu.

[sunting] Definisi
Definisi tentang agama dipilih yang sederhana dan meliputi. Artinya definisi ini diharapkan tidak terlalu sempit atau terlalu longgar tetapi dapat dikenakan kepada agama-agama yang selama ini dikenal melalui penyebutan nama-nama agama itu. Untuk itu terhadap apa yang dikenal sebagai agama-agama itu perlu dicari titik persamaannya dan titik perbedaannya.

Manusia memiliki kemampuan terbatas, kesadaran dan pengakuan akan keterbatasannnya menjadikan keyakinan bahwa ada sesuatu yang luar biasa diluar dirinya. Sesuatu yang luar biasa itu tentu berasal dari sumber yang luar biasa juga. Dan sumber yang luar biasa itu ada bermacam-macam sesuai dengan bahasa manusianya sendiri. Misal Tuhan, Dewa, God, Syang-ti, Kami-Sama dan lain-lain atau hanya menyebut sifat-Nya saja seperti Yang Maha Kuasa, Ingkang Murbeng Dumadi, De Weldadige dll.

Keyakinan ini membawa manusia untuk mencari kedekatan diri kepada Tuhan dengan cara menghambakan diri , yaitu :

menerima segala kepastian yang menimpa diri dan sekitarnya dan yakin berasal dari Tuhan
menaati segenap ketetapan, aturan, hukum dll yang diyakini berasal dari Tuhan
Dengan demikian diperoleh keterangan yang jelas, bahwa agama itu penghambaan manusia kepada Tuhannya. Dalam pengertian agama terdapat 3 unsur, ialah manusia, penghambaan dan Tuhan. Maka suatu paham atau ajaran yang mengandung ketiga unsur pokok pengertian tersebut dapat disebut agama.


[sunting] Cara Beragama
Berdasarkan cara beragamanya :

Tradisional, yaitu cara beragama berdasar tradisi. Cara ini mengikuti cara beragamanya nenek moyang, leluhur atau orang-orang dari angkatan sebelumnya. Pada umumnya kuat dalam beragama, sulit menerima hal-hal keagamaan yang baru atau pembaharuan. Apalagi bertukar agama, bahkan tidak ada minat. Dengan demikian kurang dalam meningkatkan ilmu amal keagamaanya.
Formal, yaitu cara beragama berdasarkan formalitas yang berlaku di lingkungannya atau masyarakatnya. Cara ini biasanya mengikuti cara beragamanya orang yang berkedudukan tinggi atau punya pengaruh. Pada umumnya tidak kuat dalam beragama. Mudah mengubah cara beragamanya jika berpindah lingkungan atau masyarakat yang berbeda dengan cara beragamnya. Mudah bertukar agama jika memasuki lingkungan atau masyarakat yang lain agamanya. Mereka ada minat meningkatkan ilmu dan amal keagamaannya akan tetapi hanya mengenai hal-hal yang mudah dan nampak dalam lingkungan masyarakatnya.
Rasional, yaitu cara beragama berdasarkan penggunaan rasio sebisanya. Untuk itu mereka selalu berusaha memahami dan menghayati ajaran agamanya dengan pengetahuan, ilmu dan pengamalannya. Mereka bisa berasal dari orang yang beragama secara tradisional atau formal, bahkan orang tidak beragama sekalipun.
Metode Pendahulu, yaitu cara beragama berdasarkan penggunaan akal dan hati (perasaan) dibawah wahyu. Untuk itu mereka selalu berusaha memahami dan menghayati ajaran agamanya dengan ilmu, pengamalan dan penyebaran (dakwah). Mereka selalu mencari ilmu dulu kepada orang yang dianggap ahlinya dalam ilmu agama yang memegang teguh ajaran asli yang dibawa oleh utusan dari Sesembahannya semisal Nabi atau Rasul sebelum mereka mengamalkan, mendakwahkan dan bersabar (berpegang teguh) dengan itu semua.

[sunting] Agama di Indonesia
Artikel utama: agama di Indonesia
Enam agama besar yang paling banyak dianut di Indonesia, yaitu: agama Islam, Kristen Protestan dan Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Sebelumnya, pemerintah Indonesia pernah melarang pemeluk Konghucu melaksanakan agamanya secara terbuka. Namun, melalui Keppress No. 6/2000, Presiden Abdurrahman Wahid mencabut larangan tersebut. Tetapi sampai kini masih banyak penganut ajaran agama Konghucu yang mengalami diskriminasi dari pejabat-pejabat pemerintah. Ada juga penganut agama Yahudi, Saintologi, Raelianisme dan lain-lainnya, meskipun jumlahnya termasuk sedikit.

Menurut Penetapan Presiden (Penpres) No.1/PNPS/1965 junto Undang-undang No.5/1969 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan Penodaan agama dalam penjelasannya pasal demi pasal dijelaskan bahwa Agama-agama yang dianut oleh sebagian besar penduduk Indonesia adalah: Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Meskipun demikian bukan berarti agama-agama dan kepercayaan lain tidak boleh tumbuh dan berkembang di Indonesia. Bahkan pemerintah berkewajiban mendorong dan membantu perkembangan agama-agama tersebut.

Sebenarnya tidak ada istilah agama yang diakui dan tidak diakui atau agama resmi dan tidak resmi di Indonesia, kesalahan persepsi ini terjadi karena adanya SK (Surat Keputusan) Menteri dalam negeri pada tahun 1974 tentang pengisian kolom agama pada KTP yang hanya menyatakan kelima agama tersebut. Tetapi SK (Surat Keputusan) tersebut telah dianulir pada masa Presiden Abdurrahman Wahid karena dianggap bertentangan dengan Pasal 29 Undang-undang Dasar 1945 tentang Kebebasan beragama dan Hak Asasi Manusia.

Selain itu, pada masa pemerintahan Orde Baru juga dikenal Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang ditujukan kepada sebagian orang yang percaya akan keberadaan Tuhan, tetapi bukan pemeluk salah satu dari agama mayoritas.

agama 7

NASRANI dan KRISTEN (bag.2)

Di edisi yang lalu kita membahas ”NASRANI dan KRISTEN” yang berakhir pada subtopik NASRANI, maka kali ini kita akan melanjutkan pada subtopik berikutnya yakni KRISTEN.

Apa Arti Kristen ?
Pengertian Kristen berasal dari kata "Kristos" dalam bahasa Yunani yang kemudian menjadi Kristus atau Juruselamat. Kristus adalah gelar yang diberikan kepada Yesus sebagai juruselamat oleh Paulus setelah sepeninggal Yesus.

Siapa Paulus itu ?
Paulus adalah seseorang yang hidup sezaman dengan Yesus. Paulus lahir di Tarsus. Paulus dalam bahasa Ibrani bernama Saulus. Ia menjadi murid seorang rabi bernama Gamaliel dan mempunyai teman bernama Barnabas.

Pada saat Yesus mulai berdakwah Paulus memusuhi Yesus dan murid-muridnya, tetapi Barnabas bergabung menjadi pengikut Yesus. Setelah Yesus mati disalib (menurut padangan Kristen ) Paulus menyatakan bertobat, kemudian ingin bergabung dengan murid-murid Yesus. Tetapi murid-murid Yesus keberatan terutama Yakobus dan Yohanes.

Barnabas membujuk murid-murid Yesus agar mau menerima Paulus. Tetapi kecurigaan murid-murid Yesus ternyata benar. Setelah Paulus bergabung tenyata dia memisahkan diri dengan membuat sekte Nasrani ( Kis 24:5 ) kemudian membuat ajaran baru yang beretentangan dengan ajaran Yesus, yang sekarang dikenal dengan sebutan Kristen.

Apa dasar-dasar ajaran Paulus ?
1. Dosa asal (waris ) ( Roma 5:12 )
2. Yesus Anak Allah ( Kisah rasul 9:20)
3. Allah menjelma menjadi manusia ( Yesus ) ( Yohanes 1:14)
4. Penyaliban Yesus ( 1Korintus 15:1-11)
5. Penebusan dosa oleh Yesus ( Kisahrasul 13:38)
6. Kebangkitan Yesus (1Korintus 15:35-58)
7. Yesus naik ke surga (Lukas 24:50)

Tujuh pokok ajaran Paulus tersebut disebut doktrin, yang sekarang menjadi pegangan gereja yang tidak bisa dipikir dengan nalar tetapi diyakini dalam hati.

Apa yang diajarkan Paulus kemudian ?
Paulus membuat ajaran baru yang bertentangan dengan ajaran Yesus antara lain :

1. Yesus adalah Allah (Roma 9:5; Ibrani 1:3)
2. Yesus adalah Tuhan ( Roma 10:9)
3. Yesus adalah anak Allah ( Kisah rasul 9:20)
4. Yesus adalah Kristus/Mesias/Juruselamat Kisah rasul 9:22 )
5. Paulus membatalkan Hukum Taurat ( Efesus 2:5)
6. Paulus meniadakan sunat (Galatia 5:2 )
7. Paulus mengajarkan bahwa Tuhan tidak Esa ( dua ) (1Korintus 8:6 )
8. Paulus mengajarkan ajarannya keluar dari bangsa Israel (Kisah Rasul 18:6)

Jadi Kristen adalah panggilan terhadap orang yang percaya bahwa Yesus adalah Kristus yang diajarkan oleh Paulus. Pada awalnya Paulus membentuk sekte Nasrani, kemudian mengajarkan bahwa Yesus adalah Kristus.

Kisah rasul 24:5 Telah nyata kepada kami, bahwa orang ini ( Paulus ) adalah penyakit sampar, seorang yang menimbulkan kekacauan di antara semua orang Yahudi di seluruh dunia yang beradab, dan bahwa ia adalah seorang tokoh dari sekte orang Nasrani.

Kisah rasul 9:22 Akan tetapi Saulus ( Paulus ) semakin besar pengaruhnya dan ia membingungkan orang-orang Yahudi yang tinggal di Damsyik, karena ia membuktikan, bahwa Yesus adalah Mesias ( Kristus).

Bagaimana pandangan Paulus terhadap Yesus ?
- Paulus mengatakan Yesus adalah Allah ( Roma 9:5)
- Paulus mengatakan Yesus adalah Tuhan ( Roma 10:9)
- Paulus mengatakan Yesus adalah anak Allah ( Kisah rasul 9:20)
- Paulus mengatakan Yesus adalah anak domba ( 1Korintus 5:7)
- Paulus mengatakan Yesus adalah persembahan yang harum bagi Tuhan
(Efesus 5:2 )


Dari perkataan Paulus diatas Paulus memulyakan Yesus atau menghina Yesus ?
Paulus menghina Yesus, merendahkan martabatnya.

Dimana orang yang pertama kali disebut Kristen ?

Orang yang pertama kali disebut Kristen adalah pengikut Paulus di Antiokia.

Kisah rasul 11:26 Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.

Ulasan
Ajaran Kristen yang dibuat Paulus sangat bertentangan dengan ajaran Yesus. Sesungguhnya Paulus tidak mengenal Yesus secara historis. Bagi Paulus Yesus hanyalah suatu lambang yang kebetulan dari Tuhan yang menebus dosa dunia. Bagi Paulus Yesus hanyalah suatu ide bukan suatu kenyataan.

Yesus sebagai tokoh yang di-Kristus-kan Paulus hanyalah satu tokoh simbolis, bukan tokoh sesungguhnya. Paulus sebenarnya menghilangkan Yesus secara historis. Pauluslah yang mengatakan bahwa dosa-dosa manusia yang percaya telah dicuci bersih dengan pengorba-nan darah Yesus.

Semuanya dilakukan Paulus untuk mengangkat Yesus menjadi pemenang dalam lakon sandiwara dewa-dewa yang dipuja di sekitar Mediterania pada masa itu. Paulus mengenal Yesus hanya dari desas desus dan jarang sekali menyebut tentang kehidupan Yesus sebagai manusia didalam surat-suratnya. Dengan memitoskan Yesus menjadi Kristus anak Tuhan, Paulus sudah menyamakan Yesus dengan tuhan-tuhan mitologis yang dipuja di sekitar wilayah Mediterania.

Bagaimana pengertian agama Kristen menurut buku-buku Kristen ?
Pengertian agama Kristen dalam buku-buku Kristen

*. Agama Kristen bukan ajaran atau cara hidup tertentu, tetapi keperca-yaan.

Dalam buku " Materi Pokok Agama Katolik " karangan Dra. Damascena Ari Suharso CB ( Karunika Jakarta 1985) hal 42 menyebutkan bahwa:

1. Nama Kristen tidak berasal dari Kristen sendiri, melainkan diberikan dari orang luar yaitu penguasa Romawi pada waktu itu.
2. Nama Kristen dipakai untuk mengejek orang-orang yang dipandang sebagai seorang budak yang sangat tidak terhormat.
3. Kristen sebagai penganut ajaran Kristus yang dipandang sebagai agama rahasia atau agama gaib dan kalau dibedakan dengan agama Yahudi sebagai agama resmi waktu itu Kristen dianggap sebagai agama liar karena tidak mendapat perlindungan dari negara.
4. Kristen mengandung arti politik sebagai gerakan mesias. Dalam Kisah rasul 24:5 orang Kristen disebut penganut sekte Nasrani.
5. Kristen bukan agama dalam arti ajaran atau cara hidup tertentu, melainkan sebagai ungkapan dari percaya akan Yesus Kristus. Maka lebih baik dari pada kata " agama " diganti dengan kata " gereja", yang berarti kumpulan orang-orang yang percaya. ( hal 47 ).


*. Agama Kristen yang sesungguhnya tidak berpusat pada hukum dan peraturan.

Didalam buku Introduksi Perjanjian Baru karangan Pdt. Ola tulluan Ph. D, Dept. Literatur YPPII Malang, hal 73 mengatakan : "Agama Kristen yang sesungguhnya tidak berpusat pada hukum dan peraturan. ".


*. Agama Kristen tidak terikat dengan aturan dan hukum manapun

Didalam buku Berbagai Aliran didalam Gereja karangan Pendeta Dr. Jan. Aritonang penerbit BPK tahun 2003 hal 31 mengatakan :

" Seorang Kristen pada hakekatnya bebas dari hukum atau Taurat manapun, dan tidak terikat pada peraturan yang dikeluarkan oleh siapapun, biar paus sekalipun, sebab ia sudah memiliki kebenaran Kristus dan tidak lagi membutuhkan perbuata-perbuatan amal ".


*. Agama Kristen bukan ajaran Yesus

Didalam buku Panggilan Kristen karangan DR. C. Groenen Ofm, Penerbit Kanisius, hal 12 mengetaha:

" Jadi yang diajarkan ( dalam agama Kristen ) bukanlah ajaran Yesus, bukan karyanya dahulu, bukan sengsaranya, melainkan kedudukannya sekarang Yesus dari Nazaret yang dibunuh itu kini menjabat Kristus dan Kirios".

" Agama Kristen bukannya agama Kitab, melainkan agama yang berpusatkan diri Yesus Kristus sebagai Penyelamat manusia yang tetap berkarya ".

Ulasan
Masih banyak kalangan umat Islam yang mempercayai bahwa Nasrani dengan Kristen adalah sama, dan agama Kristen adalah agama samawi. Hal ini mereka berpegang pada Kamus Umum Bahasa Indonesia Karangan WJS Poerwodarminto yang beragama Katolik yang mengatakan Agama Kristen adalah agama yang diajarkan Nabi Isa as. Maka dengan uraian diatas jelas bahwa agama Kristen bukanlah agama yang diajarkan nabi Isa as tetapi agama kepercayaan yang diciptakan oleh Paulus.

Apakah agama Kristen agama wahyu Tuhan ?
Bukan. Kalau melihat dari cerita tentang penyaliban Yesus, doktrin Kristen, perayaan-perayaan, ritus-ritus, dan perlambangan gereja, cukup membuktikan bahwa Kristen bukanlah suatu agama yang berlandaskan wahyu Tuhan yang tidak dapat diubah, tetapi kelanjutan dari pemujaan berhala dari manusia primitif.

Pemujaan apa yang lebih dominan mempengaruhi kepercayaan Kristen ?
Agama Pagan yaitu agama yang memuja matahari yang sangat popular dan muncul dalam kepercayaan Kristen. Perayaan Natal dan Paskah disesuaikan dengan peryaan pergantian musim dan pergantian siang dan malam menjadi hari kegembiraan dan pesta yang meriah. Waktu itu matahari mulai bergeser dan pergeserannya mencapai titik terjauh pada musim dingin. Setelah cahaya dan panasnya mulai meningkat naik ke horizon seolah-olah manusia lahir kembali. Hari Minggu merupakan hari kelahiran Matahari atau Sun Day dan sebagai hari libur bagi umat Kristen untuk menghormati Dewa Matahari.

Dewa-dewa apa saja yang mempengaruhi kepercayaan Kristen ?
Yesus mulai popular dikerajaan Romawi bertepatan dengan penyembahan matahari secara universal. Banyak Negara di Timur Tengah waktu itu memuja dewa matahari walaupun dewa matahari mereka berbeda-beda. Seperti dinengara-negara Mediterania adalah dewa Attis dari Phrygia, Dewa Adonis dari Syiria, Dewa Dionysius atau Bacchus dari Yunani, dewa Bel atau Baal dari Babilonia, Osiris dan Horus dari Mesir, Mithra dari Persia.

a. Dewa Attis lahir dari seorang perawan bernama Nana dan dinggap sebagai putra tuhan. Mengorbankan nyawanya untuk mati dan darahnya membawa kehidupan baru.

b. Adinis atau Tammuz lahir dari seorang perawa sebagai juruselamat.Menjalani kematian untuk pewmbebasan manusia, kemudian bangkit dimusim semi.

c. Dionysius atau Bacchus Putra tuhan Yupiter lahir dari seorang perawan pada tanggal 25 Desember. Seorang penebus dosa, pembebas dan penyelamat.

d. Bel atau Baal tuhan matahari rakyat Babilonia. Orang-orang Yahudi telah melampaui masa yang panjang dalam pembuangan di Babilonia selama pemerintahan Nebukadnesar sehingga orang-orang Yahudi begitu dekat kenal dengan dewa Baal.

e. Osiris lahir dari seorang perawan, oleh orang Mesir disebut Perawan Dunia. Dia dibunuh dan dikubur, tetapi dalam tiga hari tiga malam bangkit dari kematiannya.

f. Mithra dilahirkan dari perawan tanggal 25 Desember. Memiliki tujuh sakramen diantaranya, pembaptisan, konfirmasi, makan malam, dll.

agama 6

Sunday, November 9, 2008

Agama Kristen Protestan

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’aalamin, segala puji dan syukur bagi Allah semata, kedamaian dan kesejahteraan dari-Nya semoga tercurah bagi Rosulullah SAW. Beserta keluarga, sahabat,dan pengikutnya, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini berjudul Agama Kristen Protestan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan dan menerima kritikan serta saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan, penulisan ini di masa yang akan datang. Dalam menyusun tugas ini penulis banyak mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini, baik secara lansung maupun tidak lansung.

Dan menyadari bahwa semua kebenaran datangnya hanya dari Dia Yang Maha Memiliki kehidupan, maka kita berharap semoga kekhilafan,yang sekira ada pada upaya gigih dan tulus dari penulis makalah ini,akan mendapat ampunan dan limpahan rahmat yang tak terhingga dari Sang Pendidik Sejati,amin!

Sekayu,13 Oktober 2008


Penyusun
DAFTAR ISI

Kata pengantar……………………………………………………….. i
Daftar isi………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar belakang……………………………………………………... 1
A. Rumasan masalah………………………………. …………. 1
B. Tujuan………………………………………………………..2
C. Manfaat……………………………………………………... 2
BAB II PEMBAHASAN
II.1 Pengertian agama Kristen katolik………………………………3
II.2 Sejarah perkembangan Kristen katolik …………………………3
II.3 Sumber-sumber hukumnya…………………………………….. 4
II.4 Cara-cara beribadah…………………………………………….5
II.5 Hubungan antar sesama, manusia dan lingkungan……………. 5
II.6 Kaidah dan etika agama katolik yang
berhubungan dengan kesehatan……………………………….. 6
II.7 Pandangan Agama Islam Terhadap Agama
Kristen Katolik………………………………………………….6
Daftar pustaka………………………………………………………… 7


BAB I
PENDA HULUAN
I.1 Latar Belakang
Pada era globalisasi seperti sekarang ini, ilmu pengetahuan dan tekhnologi terus mengalami perkembangan. Bersamaan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi tentu saja pengetahuan manusia juga ikut meningkat. Tapi dengan meningkatnya pengetahuan manusia, hal ini dapat menyebabkan menurunnya norma-norma kita dalam beragama. Selain itu juga hal-hal tersebut, membawa dampak negatif yang di antaranya munculnya agama-agama baru di dunia.
Agama yang di anut umat manusia terbagi menjadi menjadi 2,yaitu agama yang hak dan agama yang batil. Agama terdiri dari dua unsur pokok, yaitu akidah (keyakinan-keyakinan) yang merupakan prinsip agama, dan hukum-hukum praktis yang merupakan konsekuensi logis dari prinsip agama tersebut. Oleh karena itu, penyusun membuat makalah ini yang menangkat tema Agama Khususnya, tentang Agama Kristen Protestan.


A. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Agama Kristen Protestan
2. Apa sejarah perkembanagnnya?
3. Siapa pembawanya?
4. Bagaimana keyakinan/keimanan/ketuhanan nya?
5. Apa sumber-sumber hukumnya?
6. Bagaimana cara-cara beribadah?
7. Bagaimana hubungan antara sesame manusia dan lingkungannya?
8. Apa kaidah dan etika Agama Protestan yang berhubungan dengan kesehatan?
9. Bagaimana pandangan Islam terhadap Kristen Protestan?



B. Tujuan
1. Agar mengetahui arti, sejarah , sumber-sumber hukum agama Kristen Protestan
2. Agar dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Agama Kristen Protestan.
3. Agar menjadi pembelajaran bagi para mahasiswa dan bagi kita semua mengenai pengetahuan Agama.

C. Manfaat
Kita dapat mampu meningkatkan pengetahuan kita mengenai berbagai macam agama yang ada didunia khusus nya agama Kristen protestan.

BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Pengertian agama Kristen Protestan
Agama Kristen mengandung arti “orang yang diurapi” yaitu orang yang digosok dengan minyak suci sebagai suatu upacara konsekrasi (pensucian).Jadi kata Kristen mengandung arti orang-orang yang telah dibaptiskan dengan perminyakan suci itu.Dengan pembaptisan tersebut orang telah diakui syah sebagai pengikut kristus (orang yang diurapi).Sesuai dengan kitab injil sebagai berikut:“… … … … dan tiada Engkau beri orang sucimu”.
Dalam kalangan umat Kristen terdapat juga berbagai aliran dan golongan,yaitu bukan sedikit pula jumlahnya.Aliran-aliran itu timbul karena perbedaan faham tentang ketuhanan Tritunggal,tentang injil,dan tentang hak kekuasaan gereja dan pedeta yaitu salah satu nya adalah agama Kristen Protestan.
Protestan adalah sebuah mashab dalam agama kisten.Mashab atau denominasi ini muncul setelah protes Martin Luther pada tahun 1517 dengan 95 dalilnya.Kata Protetan berarti Pro-testanum yang berarti kembali ke Injil(testanum).Pada tahun 2005,± 5,9%(14.276.459) dari 241.973.879 penduduk Indonesia beragama Protestan.
Kristen Protestan memiliki 2 ciri khas yang paling menonjol,yaitu pembenaran karena iman,dan Asas Protestan.Dalam konsepsi Protestan,iman bukan sekedar masalah kepercayaan,yaitu diterimanya suatu pengetahuan sebagai hal yang pasti,tanpa perlu ada bukti.Iman adalah suatu tanggapan seluruh diri manusia,yang dalam kata-kata Emil Brunner disebut sebagai:”suatu keseluruhan tindakan dari seluruh pribadi.”Dengan demikian,iman menyangkut suatu gerak naikdari pikiran:khususnya suatu keyakinan akan kekutan kreatif tuhan yang tidak terbatas dan berada dimana-mana.

II.2 Sejarah perkembangan Kristen Protestan
Jumlah penganut agama Kristen protestan 12 juta orang,kira-kira 6% dari jumlah seluruh penduduk Indonesia.Agama Kristen Protestan di bawah naungan bendera Belanda dalam abad 18 dan 19,orang-orang Belanda muncul pada akhir abad ke-16 keseluruh wilayah Indonesia.Pada tahun 1602 bergabunglah kelompok-kelompok dagang di Belanda menjadi sebuah persekutuan perdagangan dengan nama VOC.
Berdasarkan perjanjian dengan negara Belanda mereka boleh membentuk pasukan sendiri,mengumumkan perang,membuat perjanjian dan mencetak mata uang sendiri.Dan bersarkan perjanjian ini juga VOC harus melakukan segala sesuatu untuk menyebarkan agama Protestan.Dibawah pemerintahan VOC kegiatan agama Katolik dilarang.Tetapi keadaan ini berubah setelah kekusaan VOC berakhir pada abad ke-18.

II.3 Sumber-sumber hukumnya
Alkitab
Injil
Alkitab, disebutkan di dalam kitab Injil Yohannes, pasal 14 ayat 28, Yesus berkata “... sebab Bapa lebih besar daripada Aku”. Disebutkan di dalam kitab Injil Yohannes, pasal 10 ayat 29, “Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun ... “. Di dalam Injil Matius, pasal 12 ayat 28 disebutkan “Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah ... “. Di dalam Injil Lukas, pasal 11 ayat 20, disebutkan, “Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah ... “, Disebutkan di dalam kitab Injil Yohannes, pasal 5 ayat 30, “Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar.
Dan juga Yesus tidak pernah mengatakan bahwa dirinya adalah Tuhan. Sebaliknya, ia mengatakan bahwa dirinya diutus oleh Tuhan. Dia adalah rasul utusan Tuhan. Disebutkan di dalam kitab Injil Yohannes, pasal 14 ayat 24

Taurat
“Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena aku berkata kepadamu Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu, siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga. Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga”. Jadi, Yesus berkata jika Anda ingin masuk ke dalam Kerajaan Sorga, maka Anda harus mematuhi setiap ketetapan perintah yang disampaikan oleh Nabi Musa a.s. Anda harus mematuhi setiap perintah yang termuat di dalam Perjanjian Lama termasuk ayat-ayat yang tadi saya kutipkan, yakni bahwa hanya ada satu Tuhan dan Anda dilarang untuk menyembah kepada berhala. Anda juga dilarang untuk membuat gambaran (penampakan/rupa) tentang Dia.

II.4 Cara-cara beribadah
Tempat peribadatan agama protestan yaitu gereja Apakah gereja itu? Dalam hal ini ditinjau dari segi materil, tak ada bedanya dari sebuah gedung pertemuan. Sama-sama terdiri dari semen, genteng, atau seng, kursi-kursi, podium unyuk pidato,baca khutbah. Bedanya Gereja digunakan sebagai tempat pertemuan untuk melangsungkan kebaktian bersama sesuai ibadat agama Kristen. Disini, pertemuan itu diyakini sebagai pertemuan Tuhan dengan pengikutnya.Adapun gereja dalam agama Kristen protestan disebut gereja revormasi.Nama reformasi ini ada hubungannya dengan cita-cita yang terkandung dalam gereja ini ialah cita-cita mengadakan pembaharuan terhadap agama Kristen supaya kembali kepada ajaran asli Al-kitab dan ajaran Yesus kristus.Gereja protestan ini berpusat di Roma yang berdiri pada abad 16 masehi.
Adapun beberapa upacara ibadah dalam agama Kristen protestan ialah sbb:
a.Penjamuan suci
Penjamuan suci merupakan upacara makan minum yang pernah dilakukan oleh yesus kristus pada suatu malam ketika dia di hianatii oleh orang-orang yahudi.Dalam penjamuan tersebut terjadilah penjamuan pertemuan antara yesus kristus dengan orang-orang yang berdosa.Mereka padasaat itu mendapatkan pengampunan dosa oleh kristus dengan diberi roti dan minum anggur sebagai lambing perdamaian.
b.Sakramen Pembaktisan
Protestan melakukan sakramen pembaktisan atas orang-orang yang telah mencapai usia dewasa dengan memandikan mereka.Hal ini dilakukan sebagai apa yang dilakukan oleh yahya yang memandikan yesus sebagai upacara pembaktisan menjadi rosul tuhan dengan air sungai yordan pada waktu usia 30 tahun.

II.5 Hubungan antar sesama, manusia dan lingkungan
Pada umumnya agama protestan tidak jauh berbeda dengan agama khatolik yaitu
• saling tolong-menolong antara umat beragama sehingga akan tercipta suatu suasana yang harmonis antar umat beragama dengan tidak menyangkutkan masalah keyakinan.
• Saling tenggang rasa antara umat beragama ketika umat lain sedang melakukan kegiatan keagamaan
• Selain itu,dalam melakukan interaksi dengan lingkungan,mereka sangat memperhatikan kebersihan lingkungan,menjaga semua yang ada dibumi sebagai bentuk rasa syukur kepada tuhan.


II.6 Kaidah dan etika agama protestan yang berhubungan dengan kesehatan
Kaidah dan etika agama yang berhubungan dengan kesehatan pada prinsipnya memiliki persamaan walaupun agama yang dijadikan kepercayaan tersebut memiliki perbedaan.Pada hakikatnya setiap agama akan mendapatkan asuhan keperawatan dan pelayanan yang sama.
Dalam hal etika dibidang kesehatan,agama Kristen protestan berlandaskan dengan rasa cinta dan kasih sayang seperti yang ditanamkan oleh kitab injil sebagai pedoman hidup yang mereka percayai.Sehingga pada zaman masehi berdirilah rumah sakit diroma seperti monastic hospital.

II.7 Pandangan Agama Islam Terhadap Agama Kristen Protestan
• Menurut pandangan islam,kitab injil yang dijadikan pedoman dalam agama Kristen protestan sebenarnya tidak patut dijadikan pedoman hidup.Menurut para ahli ulama islam yang telah melakukan berbagai penelitian menyatakan bahwa sebenarnya kitab injil adalah buatan manusia bukan bersumber dari Tuhan.
• Islam juga tidak setuju dengan adanya pengakuan dosa karena tidak mungkin dengan mengakui dosa didepan pastur semua dosa kita terhapus.
• Ada beberapa hal yang sebenarnya adalah kebiasaan dari agama Kristen tetapi juga dijadikan kebiasaan dalam agama islam yaitu seperti sering diperingatinya hari kasih sayang yang lebih dikenal dengan valentine.Dan juga sering diperingati Tahun Baru Masehi serta peringatan hari ulang tahun.Padahal itu semua sangat bertentangan dengan agama islam.

agama 5

PENGERTIAN AGAMA SERTA LATAR BELAKANG PERLUNYA MANUSIA TERHADAP AGAMA



A. Pengertian Agama

Secara sederhana, pengertian agama dapat dilihat dari sudut kebahasan dan sudut istilah. Mengartikan agama dari sudut kebahasan akan terasa lebuh mudah dari pada mengartikan agama dari sudut istilah, karena pengertian agama dari sudut istilah sudah mengandung muatan subyektivitas dari orang yang mengartikannya. Atas dasar ini maka tidak mengherankan jika muncul beberapa ahli agama yang tidak tertarik mendefinisikan agama. James H, leuba, berusaha mengumpulkan semua definisi yang pernah dibuat orang tentang agama, tak kurang dari 48 teori. Namun akhirnya ia berkesimpulan, bahwa usaha untuk membuat definisi agama itu tak ada gunanya, karna hanya merupakan kepandaian bersilat lidah. Selanjutnya Mukhti Ali pernah mengatakan, barang kali tidak ada kata yang paling sulit diberi pengertian dan definisi selain dari kata agama. Pernyataan itu didasarkan pada tiga alas an. Pertama, bahwa pengalaman agama adalah soal batini, subjektif dan sangat individualis sifatnya. Kedua, barang kali tidak ada orang yang begitu bersemangat dan emosinal dari pada orang yang membicarakan agama. Ketiga, konsepsi tentang agama dipengaruhi oleh tujuan dari orang yang memberikan definisi tersebut.
Sampai sekarang perdebatan tentang definisi agama masih belum selesai, hingga W.H.Clarck, seorang ahli Ilmu jiwa agama mengatakan bahwa tidak ada yang lebih sukar dari pada mencari kata-kata yang dapat digunakan untuk membuat definisi agama, karena pengalaman agama adalah subyektif, inter dan individual, diman setiap orang akan merasakan pengalaman agama yang berbeda dari yang lain. Disamping itu tampak, bahwa pada umumnya orang mengaku lebih condong kepada agama, kendatipun ia tidak menjalankannya.
Berbagai pernyataan tersebut sengaja dikemukakan disini sebelum memasuki pembahasan pengertian mengenai agama lebih lanjut, dengan tujuan agar dari sejak awal kita tidak memandang bahwa suatu pengertian agama yang dikemukakan seorang ahli dianggap lebih unggul dibandingkan dengan pengertian agama yang diberikan yang lainnya.
Pengertian agama dari segi bahasa dapat kita ikuti antara lain uraian yang diberikan Harun Nasution. Menurutnya, dalam masyarakat Indonesia selain dari kata agama, dikenala pula kata “ ?? ?” dari bahasa Arab dan kata religi dari bahasa eropa, menurutnya agama berasal dari kata Sanskrit. Menurut suatu pendapat , demikian Harun Nasution mengatakan, kata itu tersusun dari dua kata, a=tidak dan gam=pergi, jadi agama artinya tidak pergi, tetap ditempat, diwarisi secara turun temurun dari satu generasi ke enerasi lainnya. Selanjutnya ada lagi pendapat yang mengatakan agama itu teks atau kitab suci. Dan agama-agama memang mempunyai kitab suci. Selanjutnya dikatakan lagi bahwa agama berarti tuntutan. Pengertian ini tampak menggambarkan salah satu fungsi agama adalah agama sebagai suatu tuntutan dalam kehidupan.
Selanjutnya din dalam bahasa semit berarti undang-undang atau hukum. Dalam bahasa Arab kata ini berarti menguasai, menundukkan, patuh, utang, balasan dan kebiasaan. Pengertian ini juga sejalan dengan pengertian agamayang didalamnya terdapat peraturan-peraturan yang merupakan hukum, yang harus dipatuhi oleh penganut agama yang bersangkutan.
Adapun kata religi berasal dari bahasa latin. Menurut satu pendapat, asal kata religi adalah relegere yang mengandung arti mengumpulkan atau membaca. Pengertian demikian ini juga sejalan dengan isi agama yang mengandung kumpulan cara-cara mengabdi pada Tuhan yang terkumpul dalam kitab suci yang harus dibaca
Dari beberapa definisi tersebut, akhirnya Harun Nasution menyimpulkan bahwa intisari yang mengandung dalam istilah-istilah diatas adalah iakatan. Agama memang mengandung arti ikatanyang harus dipegang dan dipatuhi manusia. Ikatan ini mempunyai penagruh besar sekali terhadap kehidupan manusia sehari-hari. Ikatan itu berasal dari suatu kekuatan yang lebih tinngi dari manusia. Satu kekuatan gaib yang dapat ditangkap oleh panca indra.
Adapun pengertian agama dari segi istilah dapat dikemukakan sebagai berikut. Elizabet K. Nottingham mengatakan bahwa agama adalah gejala yang begitu sering terdapat dimana-mana sehinnga sedikit membantu usaha-usaha kita untuk membuat abstraksi ilmiah. Lebih lanjut Nottingham mangatakan bahwa agama berkaitan dengan usaha-usaha manusia untuk mengukur dalamnya makna dari keberadaannya sendiri dan keberadaan alam semesta. Agama dapat membangkitkan kebahagiaan batin yang paling sempurna, dan juga perasaan takut dan ngeri. Sementara itu Durkheim mengatakan agama adalah pantulan dari solidaritas social. Bahkan kalau dikaji katanya Tuhan itu sebenarnya adalah ciptaan masyarakat.

Definisi tentang agama sangatlah banyak, namun Harun Nasution sendiri mendefinisikan agama sebagai berikut;
a. Pengakuan terhadap adanya hubungan manusia dengan kekuatan gaib yang harus dipatuhi.
b. Pengakuan terhadap adanya kekuatan gaib yang menguasai manusia.
c. Mengikatkan diri pada suatu bentuka hidup yang mengandung pengakuan pada suatu sumber yang berada diluar diri manusia yang mempengaruhi perbuatan-perbuatan manusia
d. Kepercayaan pada suatu kekuatan gaib yang menimbulkan cara hidup tertentu.
e. Suatu sistem tingkah laku yang berasal dari kekuatan gaib.
f. Pengakuan terhadap adanya kewajiban-kewajiban yang diyakini bersumber pada kekuatan gaib.
g. Pemujaan terhadap kekuatan gaib yang timbul dari perasaan lemahdan pesrasaan takut terhadap kekuatan misteriusyang terdapat dalam alam sekitar manusia.
h. Ajaran yang diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui seorang Rasul.

B. Latar Belakang Perlunya Manusia Terhadap Agama
Sekurang-kurangnya ada empat alas an yang melatarbelakangi perlunya manusi terhadapterhadap agama. Keempat alas an tersebut secara singkat dapat dikemukakan sebagai berikut;
1. Latar belakang fitrah manusia
Dalam bukunya yang berjudul perspektif manusia dan agama, Murthadha Muthahhary mengatakan, bahwa disaat bicara tentang para Nabi, Imam Ali Alaihissalam menyebutkan bahwa mereka diutus untuk mengingatkan manusia kepada perjanjian yang telah diikat oleh fitrah mereka, yang kelak mereka akan dituntut untuk memenuhinya. Perjanjian itu tidak dicatat diatas kertas, tidak pula diucapkan oleh lidah, melainkan terukir dengan pena ciptaan Allahdipermukaan qalbu dan lubuk fitrah manusia, dan diatas permukaan hati nuraniserta dikedalaman perasaan bathiniah.
Kenyataan bahwa manusia memiliki fitrah keagamaan diatas, buat pertama kali ditegaskan dalam ajaran islam, yakni bahwa agama adalah kebuthan fitrah maanusia. Fitrah keagamaan yang ada dalam diri manusiainilah yang melatarbelakangi perlunya manusia pada agama. Oleh karenanya ketika dating wahyu Tuhan yang menyeru manusia agar beragama, maka seruan tersebut amat sejalan dengan fitrahnya itu, dalam konteks ini kita misalalnya membaca ayat yang berbunyi,

( ?????) ??? ???? ? ????? ???????? ???????? ???? ??? ?? ?????

?hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; tetaplah atas fitrah Allah yang tekah menciptakan menusia sesuai dengan fitrah itu
Adanya potensi fitrah yang terdapat pada manusia tersebut dapat pula dianalisis dari istilah insane yang digunakan Al-Qur’an untuk menunjukkan manusia. Dengna mengacu kepada informasi yang diberikan Al-Qur’an, Musa Asyary pada satu kesimpulan, bahwa manusia insane adalah manusia yang menerima pelajaran dari Tuhantentang apa yang tidak diketahuinya, manusia insane ecara kodrati sebagai ciptaan Tuhan yang sempurna bentuknya dengan ciptaan Tuhan lainnya, sudah dilengkapi dengan kemampuan mengenal dan memahami kebenaran dan kebaikan yang terpancar dari ciptaan-Nya. Lebih lanjut Asy;ari mengatakan bahwa pengertian manuusia yang disebut insan, yang dalam al-Qur’an dipakai untuk menunjukkan lapangn kegiatan manusia yang amat luas adalah terletak pada kemampuan menggunakan akalnya dan mewujudkan pengetahuan konseptual dalam kehidupan konkret.
Informasi mengenai potensi beragama yang dimiliki manusia dapat pula dijumpai dalam ayat yang artinya:

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka(secara berfirman; bukankah Aku ini Tuhanmu? Mereka menjawab:”betul(engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi(kami lakukan yang demikian itu) agar dihari kiamat kamu tidak mengatakan: sesungguhnya kami(Bani Adam)adalah orang-orang yang lengah terhadap ini(keesaan Tuhan)”

Berdasarkan informasi tersebut terlihat dengan jelas bahwa manusia secara fitri merupakan makhluk yang memiliki kemampuan untuk beragama. Hal demikian sejalan dengan petunjuk Nabi dalam satu hadisnya mengatakanbahwa setiap anak yang dilahirkan memiliki fitrah(potensi beragama), maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan anak tersebut menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi. Karena demikian pentingnyamenumbuhkembangkan dan memenliharapotensi keagamaan yang ada dalam diri manusia, maka pada saat kelahirannya pertama kali diperdengarkan kepada manusia adalah nama Allahdengan cara memperdengarkan suara adzan pada telinga sebelah kanannya dan iqamah pada telinga sebelahnya. Keadaan yang demikian dipupuk dengan cara memberi nama yang baik, karena nama yang baik mendoakan kepada orang yang menamainya. Selanjutnya diberikan makanan yang bersih dan suci yang dilambangkan dengan member madu pada saat kelahiran anak, dicukur rambutnya dengan tujuan agar menyukai kebersihan, keindahan dan ketampanan yang semuanya itu disukai Allah. Selanjutnya dipotongkan hewan aqiqah yang dihidangkan kepada tetanga dan karib kerabat dengan maksud untuk mengakui eksistensi anak tersebt ditengah-tengah lingkungan keluarganya yang selanjutnya dapat menumbuhkan rasa harga diri, selanjutnya anak tersebut dikhitan dengan maksud mengikuti sunnah Rasulullah, menyukai kebersihan, dan selanjutnya dajar membaca al-quran, dididk mengerjakan sholat mulai usia tujuh tahun, agar pada waktunya ia akan terbiasa mengerjakannya dengan mudah
Bukti bahwa manusia sebagai mmakhluk yang memiliki potensi beragama ini dapat dilihat dari bukti historis dan antropologis. Melalui bukti historis dan antropologis kita mengetahui bahwa pada manusia primitive yang kepadanya tidak pernah datang informasi mengenai Tuhan, ternyata mereka mempercayai adanya Tuhan, sungguhpun Tuhan yang mereka percayai itu terbatas pada daya khayalnya.
2. Kelemahan dan kekurangan manusia

Faktor lain yang melatarbelakangi bahwa manusia memerlukan agama adalah karena disamping manusia memiliki berbagai kesempurnaan juga memiliki kekurangan. hal ini antara lain diungkapkan oleh kata al-nafs. Menurut Quraish shihab, dalam pandangan al-Qur’an, nafs diciptakan Allah dalam keadaan sempurna yang berfungsi untuk menampungserta mendorong manusia untuk berbuat kebajikan dan keburukan, dank arena itu sisidalam manusia nilah yang oleh al-Qur’an dianjurkan untuk diberi perhatian yang lebih besar.

3. Tantangan Manusia.
Faktor lain yang melatarbelakangi bahwa manusia memerlukan agama adalah karena manusia dalam kehidupannya senantiasa menghadapi berbagai tantangan, baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Tantangan dari dalam dapat berupa dorongan hawa nafsu dan bisikan setan. Sedangkan tantangan dari luar dapat berupa rekayasa dan upaya-upayayang dilakukan manusia dengan sengaja berupaya memalingkan manusia dari Tuhan. Mereka dengan rela mengeluarkan biaya, tenaga dan pikiran yang dimanifestasikan dalam berbagai bentuk kebudayaan yang didalamnya mengandung misi menjauhkan manusia dari Tuhan. Sebagaiman firman Allah yang artinya:

Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. (Qs. Al-anfal, 8:36).

Orang kafir itu sengaja mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk mereka gunakan agar orang mengikuti keinginannya. Berbagai bentuk budaya, hiburan, obat-obatan terlarang dan lain sebagainya dibuat dengan sengaja. Untuk itu maka upaya mengatasi dan membentangi manusia adalah dengan mengajarkan mereka agar taat menjalankan agama. Godaan dan tantangan hidup demikian itu, saat ini semakin meningkat, sehingga upaya mengagamakan masyarakan menjadi penting.

C. Berbagai pendekatan Dalam Memahami Agama
Dewasa ini kehadiran agama semakin dituntut agar ikut terlibat secara aktif di dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi umat manusia. Agama tidak boleh hanya sekedar menjadi lambang kesalehan atau berhenti sekedar disampaikan dalam khutbah, melainkan secara konsepsional menunjukkan cara-cara yang paling efektif dalam memecahkan masalah.
Tuntutan terhadap agama yang demikian itu dapat dijawab manakala pemahaman agama yang selama ini banyak menggunakan pendekatan teologis normative dilengkapi dengan pemahaman agama yang menggunakan pendekatan lain yang secara operasional konseptual dapat memberikan jawaban terhadap masalah yang timbul. Berbagai pendekatan tersebut meliputi teologis, psikologis, historis, antropologis, sosiologis dan pendekatan filosofis. Adapun yang dimaksud pendekatan disisni adalah cara pandang atau paragdima yang terdapat dalam suatu bidang ilmu yang selanjutnya digunakan untuk memahami agama.
Untuk lebih jelasnya beragai pendekatan tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut:
a. Pendekatan teologis
Pendekatan teologis dalam memahami agama secara harfiah dapat diartikan sebagai upaya memahami agama menggunakan kerangka ilmu ketuhanan yang bertolak dari suatu keyakinan bahwa wujud suatu empiric dari suatu keagamaan dianggap sebagai yang paling benar dibandingkan dengan yang lain. Pendekatan teologis dalam memahami keagamaan ini merupakan pendekatan yang menekankanpada bentuk forma atau symbol-simbol keagamaan yang masing-masing bentuk forma keagamaan tersebut mengklaim dirinya agai yang paling benar, dan yang lainnya salah. Aliran teologi ini begitu yakin dan fanatic bahwa pahamnyalah yang benar sedangkan paham lainnya salah, sehinnga memandang paham yang lain itu keliru, sesat, kafir, murtad dan sebagainya. Demikian pula paham yang dtuduh keliru, sesat dan kafir itupun menuduh lawannya seabai yang sesat dan kafir. Maka terjadilah proses saling mengkafirkan, salah menyalahkan dan seterusnya. Dengan demikian antara satu aliran dengan alairan lainnya tidak terbuka dialog atau saling menghargai. Yang ada hanyalah ketutupan yanfg menyebabakan pemisahan dan terkotak-kotak.

b. Pendekatan Antropologis
Pendekatan Antropolgis dalam memahami agama dapat diartikan sebagai salah satu upaya memahami agama dengan cara melihat wujud praktek keagamaan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Melalui pendekatan ini agama tampak akrab dan dekat dengan masalah-masalah yang dihadapi manusia dan berupaya menjelaskan dan memberikan jawabannya. Dengan kata lain bahwa cara-cara yang digunakan dalam disiplin ilmu antropologi dalam melihat suatu masalah digunakan pula untuk memahami agama. Antropolgi dalam kaitan ini sebagaimana dikatakan Dawam Rahardjo, lebih mengutamakan pangamatan langsung, bahkan sifatnya partisipatif. Dari sini timbul kesimpulan-kesimpulan yang sifatnya induktif dan mengimbangi pendekatan deduktif sebagaiman yang digunakan dalam pendekatan sosiologis.
Dalam penelitian antropologi dapat ditemukan adanya hubungan positif antara keprcayaan agama dengan kondisi ekonomi dan politik. Golongan masyarakat yang kurang mampu dan golongna miskin pada umumnya, lebih tertarik pada gerakan-gerakan keagamaan yang bersifat messianis, yang menjanjikan perubahan tatanan social kemasyarakatan, sedangaka golongan orang kaya lebih cenderung untuk mempertahankan tatanan masyarakat yang sudah maoan secara ekonomi dan politik lantaran tatanan itu menguntungan pihaknya.
Melalui pendekatan ini kita dapat melihat bahwa agama ternyata berkorelasi dengan etos kerja dan perkembangan ekonomi suatu masyarakat. Dalam hubungan ini, maka jika kita ingin mengubah pandangnan dan sikap etos kerja seseorang, maka dapat dilakukan dengan cara mangubah cara pandang keagamaannya. Selanjutnya melalui pendekatan ini kitadapat melihat agama dalam hubunh=gannya dengan mekanisme pengorganisasian juga tidak kalah menarik untuk diketahui oleh para peneliti social keagamaan.

c. Pendekatan Sosiologis
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam masyarakat, dan menyelidiki ikatan-ikatan antara manusia yang menguasai hidunya itu. Sosiologi mencoba mengerti sifat dan maksud bersama, cara terbentuk dan tumbuh serta berubahnya perserikatan-perserikatan hidup ituserta pula kepercayaannya.
Lebih rincinya, sosiologi adalah ilmu yang mennganmbarkan keadaan masyarakat lengkap dengan struktur, lapisan serta berbagai gejala social lainnya yang saling berkaitan. Dengan ilmu ini suatu fenomena social dapat dianalisa dengan factor-faktor yang mendorong terjadinya hubungan, mobilitas serta keyakinan-keyakinan yang mendasari terjadiny proses tersebut.
Selanjutnya sosialogi dapat digunakan sebagai pendekatan dalam memahami agama. Hal demikian dapat dimengerti, karena banyak bidang kajian agama yang baru dapat dipahami secara proporsional dan tepat apabila menggunakan jasa bantuan dari ilmu sosiologi. Dalam agama islam dapat duijupai peristiwa Nabi yusuf yang dahulu budak dulu dan akhirnya baru jadi penguasa mesir. Peristiwa tersebut baru dapat dijawab melalui ilmu sosiologi. Disinilah letak kalau sosiologi ini salah satu alat dalam memahami agama.

d. Pendekatan Filosofis
Filsafat pada intinya berupaya menjeladskan inti, hakikat atau hikmah mengenai sesuatu yang berada dibalik objek performanya. Filsafat mencari sesuatu yang mendasar, asas dan inti yang terletak dibalik yang bersifat lahiriah. Kegiatan berfikir untuk menemukan hakikat itu dilakukan secara mendalam. Louis O. kattsof mengatakan, bahwa kegiatan filsafat itu adalah merenung, tetapi merenung bukanlah melamun, juga bukan berfikir secar kebetulan yang bersift keuntung-untungan, melainkan dilakukan secara mendalam, radikal, sistematik dan Universal.
Berfikir secara filosofis ini dapat dilakukan dalam memahami agama, dengan maksud agar hikmah hakikat dari ajaran agama tersebut dapat dipahami secara seksama. Melalui pendekatan filosofis ini seseorang tidak akan terjebak pada pengamalan agama. Namun demikian pendekatan ini tidak berearti menafikan atau menyepelekan bentuk pengamalan agama yang bersifat formal.
Islam sebagai agama yang banyak menyuruh penganutnya mempergunakan akal pikiran sudah dapat dipastikan sangat memerlukan pendekatan filosofis ini dalam memahami ajaran agamanya, namun denikian pendekatan seperti ini masih belum diterima secara merata terutama oleh kaum tradisionalis formalistis yang cenderung memahami agama terbatas pada melaksanakan aturan-aturan formalistic dari pengamalan agama

e. Pendekatan Historis
Melalui pendekatan sejarah seseorang diajak menukik dari alam idealis kealam yang bersifat empiris dan mendunia. Dari keadaan ini seseorang akan melihat adanya kesenjangan atau keselarasan antara yang terdapat dalam alam idealis dengan yang ada dalam empiris dan sosialis.
Pendekatan kesejarahan ini sangat diperlukan dalam memahami agama, karena agama itu sendiri turun dalam situasi yang konkrit bahkan berkaitan dengan kondisi social kemasyarakatan. Dalam hubungan ini Kuntowijoyo telah melakukan studi mendalam terhadap agama yang dalam hal ini islam, menurut pendekatan sejarah. Ketika ia mempelajari al-Qur’an, ia sampai pada suatu kesimpulan bahwa al_Qur’an pada dasarnya itu terbagi menjadi kepada dua bagian. Bagioan pertama berisi konsep-konsep, dan bagian kedua berisi kisah-kisah sejarah yang berisi perumpamaan.
Melalui pendekatan sejarah ini, seseorang diajak untuk memasuki keadaan yang sebenarnyaberkenaan dengan penerapan suatu peristiwa, dari sisni maka seseorang tidak akan memahami agam keluar dari konteks historisnya, karena pemahaman demikian itu akan menyesatkan orang yang memahaminya. Seseorang yang ingin memahami al-Qur’an misalnya, yang bersangkutan harus mempelajari sejarah turunnya al-Qur’an atau kejadian-kejadian yang mengiringinya turunnya al-Qur’an yang selanjutnya disebut sebagai ilmu Asbab al-Nuzul yang pada intinya berisi tentang sejarah turunnya al-Qur’an. Dengan asbabun nuzul ini seseorang akandapat mengetahuio hikmahyang terkandung dalam suatu ayatyang berkenaan dengan hokum-hukum tertentu. Yang ditujukan untuk memelihara syariat dan kekeliruan memahaminya.

f. Pendekatan psikologi
Psikologi atau ilmu jiwa adalah ilmu yang mempelajari jiwa seseorang melalui gejala perilaku yang diamatinya. Dengan ilmu jiwa ini seseorang selain akan mengetahui tingkat keagamaan yang dihayati, dipahami dan diamalkan seseorang, juga dapat digunakan sebagai alat untuk memasukkan agama kedalam djiwa seseorang sesuai dengan tingkatan usianya. Dengan ilmu ini agama akan menemukan cara yang tepat dan cocok untk menanammkannya.
Kita misalnyadapat mengetahui pengaruh dari sholat, puasda zakat, haji dan ibadah lainnya dengan melalui illmu jiwa, dengan pebgetahuan inimaka dapat disusun langkah-langkah baru yang lebih efisien lagi menanamkan ajaran agamanya. Itulah ilmu jiwa ini banyak digunakan sebagai alat untuk menjelaskan gejala atau sikap keagamaann seseorang.
Dari uraian tersebut diatas kita melihat ternyata agama dapat dipahami melalui berbagai pendekatan. Disini kita melihat bahwa agama bukan hanya monopoli kalangna teolog dan normative belaka, melainkan agama dapat dipahami semua orang sesuai dengan pendekatan dan kesanggupan yang dimilikinya. Dari keadaan demikian seseorang akan melihat kepuasan dari agama, karena seluruh persoalan hidupnya mendapat bimbingan dari agama.
KESIMPULAN

Berdasarkan informasi diatas terlihat dengan jelas bahwa manusia secara fitri merupakan makhluk yang memiliki kemampuan untuk beragama. Hal demikian sejalan dengan petunjuk Nabi dalam satu hadisnya mengatakan bahwa setiap anak yang dilahirkan memiliki fitrah(potensi beragama), maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan anak tersebut menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi. Karena demikian pentingnyamenumbuhkembangkan dan memenliharapotensi keagamaan yang ada dalam diri manusia mulai sejak dini,

agama 4


Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, kata ‘agama’ berarti suatu sistem, prinsip kepercayaan terhadap Tuhan (Dewa dsb) dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu.

Kata ‘agama’ dapat juga didefinisikan sebagai perangkat nilai-nilai atau norma-norma ajaran moral spiritual kerohanian yang mendasari dan membimbing hidup dan kehidupan manusia, baik sebagai individu maupun sebagai warga masyarakat.

Dalam Buddha Dhamma, kata “Agama” lebih dikenal dengan sebutan Sasana atau Dhamma, yang secara harfiah, berarti kebenaran atau kesunyataan. Agama Buddha sering disebut Buddha Dhamma atau Buddha Sasana, yaitu ajaran yang mengantarkan seseorang yang melaksanakannya agar dapat hidup bahagia di dunia, mati masuk surga dan tujuan usahanya berhasil, orang akan mencapai tujuan akhir umat Buddha yaitu Nibbana.

Buddha Dhamma adalah Dhamma yang diajarkan Buddha, yaitu agama yang pada hakekatnya mengajarkan Hukum-Hukum Abadi, pelajaran tata susila yang mulia, ajaran agama yang mengandung paham-paham filsafat yang mendalam, yang merupakan keseluruhan dan yang tak dapat dipisah-pisahkan. Buddha Dhamma memberikan kepada para penganutnya suatu pandangan tentang Hukum Abadi, yaitu hukum-hukum alam semesta sebagai kekuatan yang menguasai dan mengaturnya.

agama 3

Pengertian Agama Secara Umum

Merumuskan pengertian agama bukan suatu perkara mudah, dan ketidak sanggupan manusia untuk mendefinisikan agama karena disebabkan oleh persoalan-persoalan yang berkaitan dengan kepentingan mutlak dan tidak dapat ditawar-tawar lagi, karena itu tidak mengherankan jika secara internal muncul pendapat-pendapat yang secara apriori menyatakan bahwa agama tertentu saja sebagai satu-satunya agama samawi, meskipun dalam waktu yang bersamaan menyatakan bahwa agama samawi itu meliputi Islam, Kristen dan Yahudi.

agama 2

Agama di Indonesia

Enam agama besar yang paling banyak dianut di Indonesia, yaitu: agama Islam, Kristen (Protestan) dan Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Sebelumnya, pemerintah Indonesia pernah melarang pemeluk Konghucu melaksanakan agamanya secara terbuka. Namun, melalui Keppress No. 6/2000, Presiden Abdurrahman Wahid mencabut larangan tersebut. Tetapi sampai kini masih banyak penganut ajaran agama Konghucu yang mengalami diskriminasi dari pejabat-pejabat pemerintah. Ada juga penganut agama Yahudi, Saintologi, Raelianisme dan lain-lainnya, meskipun jumlahnya termasuk sedikit.

Menurut Penetapan Presiden (Penpres) No.1/PNPS/1965 junto Undang-undang No.5/1969 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan Penodaan agama dalam penjelasannya pasal demi pasal dijelaskan bahwa Agama-agama yang dianut oleh sebagian besar penduduk Indonesia adalah: Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Meskipun demikian bukan berarti agama-agama dan kepercayaan lain tidak boleh tumbuh dan berkembang di Indonesia. Bahkan pemerintah berkewajiban mendorong dan membantu perkembangan agama-agama tersebut.

Sebenarnya tidak ada istilah agama yang diakui dan tidak diakui atau agama resmi dan tidak resmi di Indonesia, kesalahan persepsi ini terjadi karena adanya SK (Surat Keputusan) Menteri dalam negeri pada tahun 1974 tentang pengisian kolom agama pada KTP yang hanya menyatakan kelima agama tersebut. Tetapi SK (Surat Keputusan) tersebut telah dianulir pada masa Presiden Abdurrahman Wahid karena dianggap bertentangan dengan Pasal 29 Undang-undang Dasar 1945 tentang Kebebasan beragama dan Hak Asasi Manusia.

Selain itu, pada masa pemerintahan Orde Baru juga dikenal Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang ditujukan kepada sebagian orang yang percaya akan keberadaan Tuhan, tetapi bukan pemeluk salah satu dari agama mayoritas.

agama 1

Agama

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Religious Symbols-ani.gif

Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan ajaran kebhaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan tersebut.

Kata "agama" berasal dari bahasa Sansekerta āgama yang berarti "tradisi".[1]. Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Definisi

ReligijneSymbole.svg

Definisi tentang agama dipilih yang sederhana dan meliputi. Artinya definisi ini diharapkan tidak terlalu sempit atau terlalu longgar tetapi dapat dikenakan kepada agama-agama yang selama ini dikenal melalui penyebutan nama-nama agama itu. Untuk itu terhadap apa yang dikenal sebagai agama-agama itu perlu dicari titik persamaannya dan titik perbedaannya.

Manusia memiliki kemampuan terbatas, kesadaran dan pengakuan akan keterbatasannnya menjadikan keyakinan bahwa ada sesuatu yang luar biasa diluar dirinya. Sesuatu yang luar biasa itu tentu berasal dari sumber yang luar biasa juga. Dan sumber yang luar biasa itu ada bermacam-macam sesuai dengan bahasa manusianya sendiri. Misal Tuhan, Dewa, God, Syang-ti, Kami-Sama dan lain-lain atau hanya menyebut sifat-Nya saja seperti Yang Maha Kuasa, Ingkang Murbeng Dumadi, De Weldadige dll.

Keyakinan ini membawa manusia untuk mencari kedekatan diri kepada Tuhan dengan cara menghambakan diri , yaitu :

  • menerima segala kepastian yang menimpa diri dan sekitarnya dan yakin berasal dari Tuhan
  • menaati segenap ketetapan, aturan, hukum dll yang diyakini berasal dari Tuhan

Dengan demikian diperoleh keterangan yang jelas, bahwa agama itu penghambaan manusia kepada Tuhannya. Dalam pengertian agama terdapat 3 unsur, ialah manusia, penghambaan dan Tuhan. Maka suatu paham atau ajaran yang mengandung ketiga unsur pokok pengertian tersebut dapat disebut agama.

[sunting] Cara Beragama

Berdasarkan cara beragamanya :

  1. Tradisional, yaitu cara beragama berdasar tradisi. Cara ini mengikuti cara beragamanya nenek moyang, leluhur atau orang-orang dari angkatan sebelumnya. Pada umumnya kuat dalam beragama, sulit menerima hal-hal keagamaan yang baru atau pembaharuan. Apalagi bertukar agama, bahkan tidak ada minat. Dengan demikian kurang dalam meningkatkan ilmu amal keagamaanya.
  2. Formal, yaitu cara beragama berdasarkan formalitas yang berlaku di lingkungannya atau masyarakatnya. Cara ini biasanya mengikuti cara beragamanya orang yang berkedudukan tinggi atau punya pengaruh. Pada umumnya tidak kuat dalam beragama. Mudah mengubah cara beragamanya jika berpindah lingkungan atau masyarakat yang berbeda dengan cara beragamnya. Mudah bertukar agama jika memasuki lingkungan atau masyarakat yang lain agamanya. Mereka ada minat meningkatkan ilmu dan amal keagamaannya akan tetapi hanya mengenai hal-hal yang mudah dan nampak dalam lingkungan masyarakatnya.
  3. Rasional, yaitu cara beragama berdasarkan penggunaan rasio sebisanya. Untuk itu mereka selalu berusaha memahami dan menghayati ajaran agamanya dengan pengetahuan, ilmu dan pengamalannya. Mereka bisa berasal dari orang yang beragama secara tradisional atau formal, bahkan orang tidak beragama sekalipun.
  4. Metode Pendahulu, yaitu cara beragama berdasarkan penggunaan akal dan hati (perasaan) dibawah wahyu. Untuk itu mereka selalu berusaha memahami dan menghayati ajaran agamanya dengan ilmu, pengamalan dan penyebaran (dakwah). Mereka selalu mencari ilmu dulu kepada orang yang dianggap ahlinya dalam ilmu agama yang memegang teguh ajaran asli yang dibawa oleh utusan dari Sesembahannya semisal Nabi atau Rasul sebelum mereka mengamalkan, mendakwahkan dan bersabar (berpegang teguh) dengan itu semua.

[sunting] Agama di Indonesia

Enam agama besar yang paling banyak dianut di Indonesia, yaitu: agama Islam, Kristen (Protestan) dan Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Sebelumnya, pemerintah Indonesia pernah melarang pemeluk Konghucu melaksanakan agamanya secara terbuka. Namun, melalui Keppress No. 6/2000, Presiden Abdurrahman Wahid mencabut larangan tersebut. Tetapi sampai kini masih banyak penganut ajaran agama Konghucu yang mengalami diskriminasi dari pejabat-pejabat pemerintah. Ada juga penganut agama Yahudi, Saintologi, Raelianisme dan lain-lainnya, meskipun jumlahnya termasuk sedikit.

Menurut Penetapan Presiden (Penpres) No.1/PNPS/1965 junto Undang-undang No.5/1969 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan Penodaan agama dalam penjelasannya pasal demi pasal dijelaskan bahwa Agama-agama yang dianut oleh sebagian besar penduduk Indonesia adalah: Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Meskipun demikian bukan berarti agama-agama dan kepercayaan lain tidak boleh tumbuh dan berkembang di Indonesia. Bahkan pemerintah berkewajiban mendorong dan membantu perkembangan agama-agama tersebut.

Sebenarnya tidak ada istilah agama yang diakui dan tidak diakui atau agama resmi dan tidak resmi di Indonesia, kesalahan persepsi ini terjadi karena adanya SK (Surat Keputusan) Menteri dalam negeri pada tahun 1974 tentang pengisian kolom agama pada KTP yang hanya menyatakan kelima agama tersebut. Tetapi SK (Surat Keputusan) tersebut telah dianulir pada masa Presiden Abdurrahman Wahid karena dianggap bertentangan dengan Pasal 29 Undang-undang Dasar 1945 tentang Kebebasan beragama dan Hak Asasi Manusia.

Selain itu, pada masa pemerintahan Orde Baru juga dikenal Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang ditujukan kepada sebagian orang yang percaya akan keberadaan Tuhan, tetapi bukan pemeluk salah satu dari agama mayoritas.

[sunting] Daftar agama-agama

Penyebaran agama di dunia

[sunting] Agama-agama utama di dunia

  1. Kristen 2,1 miliar
  2. Islam 1,5 miliar
  3. (Sekular/Atheis/Tidak Beragama/Agnostik/Tidak Atheis) 1,1 miliar
  4. Hinduisme 965 - 971 juta
  5. Kepercayaan tradisional Tionghoa 394 juta
  6. Buddhisme 489 juta - 1,512 miliar
  7. Paganisme 300 juta
  8. Tradisi Afrika dan diasporik (tanah air) 100 juta
  9. Sikhisme 23 juta
  10. Juche 19 juta
  11. Spiritisme 15 juta
  12. Yudaisme14 juta
  13. Baha'i 7 juta
  14. Saksi-Saksi Yehuwa 6,5 juta
  15. Jainisme 4,2 juta
  16. Shinto 4 juta
  17. Cao Dai 4 juta
  18. Zoroastrianisme 2,6 juta
  19. Tenrikyo 2 juta
  20. Neo-Paganisme 1 juta
  21. Unitarian Universalisme 800 ribu
  22. Gerakan Rastafari 600 ribu